MECHA 1
Kampung Halamanku
Hai, namaku
adalah Satotz Renegade. Ini adalah kampung halamanku, tremor village. Ibuku,
Maria Peelwitch adalah seorang ahli medis terkenal se-antero kerajan high
villiance. Kami tinggal bertiga dengan adik angkatku, Rei Peelwitch. Layaknya
kakak adik laki-laki, kami sangat sering bertengkar. Bahkan saat itu pernah
kami hampir membakar seluruh desa, hanya karena biskuit kesukaannya kumakan.
Ayahku?kalian bertanya tentang ayahku? Sayang sekali, ia sudah lama
meninggalkan desa ini. Cerita ini dimulai 15 tahun yang lalu.
Pada hari itu 12
mai 1265, Hari kelahiranku. Ada sebuah legenda yang mengatakan bahwa hari ini
adalah lahirnya 6 orang pahlawan legendaris yang akan diberkahi kekuatan oleh
roh mecha terkuat, zelioda. Kakek meramalkan bahwa keenam orang inilah yang
akan mengalahkan Zega Erkimnos sebagai penguasa High Villiance yang amat zalim
dan kejam. Ia tidak segan-segan membunuh orang hanya karena tidak bersorak
bahagia ketika ia lewat. Kekuatan yang akan diterima keenam orang ini akan
muncul ketika berumur 16 tahun, dan mewakili satu dari keenam unsur kekuatan
alam yaitu api, air, angin, kegelapan, cahaya dan tanah.
Zega
Erkimnos yang mendengar akan hal ini langsung saja bergerak cepat dengan cara
mengirimkan pasukan elite-nya yang bernama maxcore yang menggunakan kekuatan
roh mecha untuk membunuh setiap ibu-ibu hamil dan anak yang baru lahir pada
saat itu. Ayah yang seorang anggota maxcore berhasil menyembunyikan keberadaan
ibu dan aku yang baru lahir di desa ini. Kata ibu, ayah sempat menemaninya
selama 2 minggu kemudian menghilang. Entah ayah pergi mengembara atau
bagaimana, yang jelas ia telah pergi meniggalkan keluarga kami.
Dua hari yang lalu dua orang prajurit kerajaan
datang ke desa kami dengan cara terbang menggunakan Dym, sebuah roh flying mecha. Mereka mengantarkan sebuah
surat sayembar ke desa kami.
Di situ tertulis bahwa :
“Dengan
hormat, kami dari kerajaan High Villiance yang diperintah oleh Raja Zega
Erkimnos yang agung ingin mengadakan sebuah sayembara tournament yang akan
diadakan di aula Gladiator kerajaan. Tidak ada batasan umur dan jenis kelamin
untuk mengikuti tournament ini.
Terima Kasih
Raja Kalian
yang Agung, King Zega”
Kubaca surat itu
dengan seksama.
“ tournament-nya
akan dimulai sebulan lagi. Sebaiknya cepat beritahu suami dan anggota desamu
agar bersiap-siap.”kata seorang petugas yang berbaju perang dan berkulit hitam.
Melihatnya saja aku sudah ngeri. Akan tetapi kalau mendengar suaranya yang
sangat merdu, aku yakin orang ini adalah orang baik.
“Baiklah, aku dan
anak-anakku akan mengumumkannya kepada seluruh penghuni desa…” jawab ibuku.
“oh iya, jikalau
aku boleh tahu kemana suamimu? Sejak tadi aku tidak melihatnya di rumah
ini?”sahut seorang penjaga yang berkulit putih. Ibuku menunduk mendengar
pertanyaan ini. Wajahnya yang cantik dan berambut hitam yang lurus mulai
terlihat sedih. Aku coba menjawab pertanyaannya.
“Ayahku pergi
berkelana tuan, tidak tahu kemana.” Jawabku mencoba menolong ibuku.
“oh, jadi dia
pergi? Kau hanya bersama dua anak kecil ini di rumah ini? Kebetulan sekali, kau
bisa menjadi istri ketiga ku.”sahutnya sinis. Aku mulai geram dengan
perkataannya itu. Sementara itu ibuku hanya bisa diam, mungkin sedih karena
teringat akan ayahku.
“ aku tidak akan
pernah menghianati suamiku..!”jawab ibuku lantang. ‘PLAKK..!!’ terdengar suara
tamparan yang keras saat aku membalikkan tubuhku. Kulihat orang berkulit putih
tadi tangannya seperti selesai menampar. Orang yang berkulit hitam tersungkur
di lantai bersama ibuku.
“HEEAAAAAAA……!!!!!!”
aku berteriak dengan keras. Tiba-tiba pandanganku mulai menjadi hitam
óóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóó
óóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóó
óóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóóó
Aku terbangun.
Entah baru sadar dari pingsan atau bagaimana, kurasakan seluruh tubuhku seperti
terbakar api yang sangat panas. Mataku masih berkunang-kunang ketika melihat ke
sekeliling rumahku. Ada bekas gosong di ruang tamu. Aku hendak bertanya tapi
tidak ada siapapun di sekelilingku hingga sampai-
“kamu sudah
bangun, satotz?sudah dua hari kamu pingsan” terdengar suara lembut menyapaku
dengan kasih sayang. Ibu, ia menuju ke samping tempat tidurku dengan dahinya
di-plester. Aku berusaha bangun dan duduk, Kupandangi ibu sebentar lalu teralih
ke arah ruang tamu karena terdengar suara berisik disana. Seperti orang yang
sedang mengobrol.
“ibu, boleh aku
meminta tolong?”tanyaku
“apa itu?”
“tolong..bopong
aku ke ruang tamu, bu…aku ingin melihat siapa yang sedang berbicara.”pintaku
Ibuku pun
tersenyum dan segera membopongku ke arah ruang tamu. Meskipun jalannya pun
tertatih, ia tidak mengeluh membawaku ke sana.
Di ruang tamu,
kulihat kakek sedang berbicara dengan seorang lelaki yang berkulit hitam dan
berpakaian zirah maxcore. Samar-samar kuingat wajahnya. Iya betul, dia adalah
orang yang dua hari lalu datang ke sini dengan…dengan…mana seorang lagi yang
berkulit putih? Aku coba menyisir sekeliling, Namun masih belum kutemukan. Kuberanikan
diriku untuk bertanya kepada orang tersebut.
“permisi
tuan…em…”
“baltimore…panggil
saja baltimore nak.”
“um… tuan
baltimore, aku ingin bertanya. Bukankah kau datang kemari dengan seorang temanmu?”
tanyaku memberanikan diri
“oh…ia sudah
tiada nak…kau sendiri yang mefilternya. Dengan kekuatan mecha Fairus milikkmu.”
Jawabnya santai.
“Apa? Aku? Aku
punya kekuatan mengendalikan roh?” kagetku.
“itu benar
cucuku…” kata kakekku
“Tapi…tapi…bahkan
aku belum pernah masuk dojo sekalipun…”
“kekuatan untuk
mengendalikan roh mecha bukanlah berdasarkan dari berapa lama orang tersebut
ikut latihan di dojo ataupun berlatih dengan roh mecha itu sendiri…akan tetapi
dengan cara meyakini dengan hati dan bersungguh-sungguh, itu saja akan
cukup…kau bisa jadi pengendali mecha yang hebat…” jelas kakekku.
Yah…aku sendiri
sedikit heran, kenapa kakek tampaknya sangat bangga ketika baltimore
menyebutkan nama roh mecha fairus? Apa roh ini cukup kuat?
“apa roh fairus
ini cukup kuat kek?”tanyaku
“apakah kamu
tahu?bahwa ada legenda di negri ini bahwa akan ada 6 pahlawan yang akan
mengalakan raja Zega Erkimnos yang zalim itu?legenda itu menyebutkan salah
satunya adalah fairus…” jelas baltimore. Aku masih merasa ada perasaan yang
mengganjal.
“kau lihat
ruangan ini?ini akibat dari perubahan setengah bagian tanganmu…akupun harus
mengerahkan kekuatan penuh dari roh mecha octopust milikku untuk menahan laju
apinya…tapi sayang…fidelli yang bodoh itu malah langsung menuju ke arahmu
dengan roh owl miliknya…dan…dia tewas terbakar ditanganmu…”jelasnya kembali
panjang lebar. Aku masih mendengarkan dengan tatapan kosong.
“aku me-filter
seseorang?berarti aku pembunuh?apakah aku pembunuh?katakan padaku…!!”kataku
sembari memegang bahunya.
“satotz…”kakek
memanggilku.”yang kau lakukan bukanlah membunuhnya…tetapi me-filternya…sehingga
ia akan terlahir kembali di tempat lain, nama yang lain, dan kepribadian yang
lain pula…kau tidak pernah membunuhnya dan tidak pernah pula menjadi pembunuh…”
Kulepas
peganganku dari bahu baltimore dan tersungkur di lantai.aku merasa sedikit lega
karena setidaknya aku bukanlah pembunuh seperti yang kukira…
“aku ingin kau
ikut denganku sebentar satotz…ke halaman belakang rumah…dan kau juga
baltimore.”kata kakekku.
“tapi ayah…dia
kan belum sembuh total?”sahut ibuku yang baru saja kembali dari dapur
“tenang…kekuatan
fairus adalah api suci abadi yang dapat membakar apapun, menyembuhkan apapun,
dapat bertahan dari serangan apapun dan merupakan kekuatan roh mecha yang
paling sempurna.”kata baltimore.
“yah…
baiklah…”kata ibuku pasrah mengantarkan kami hingga depan pintu rumah. Aku
bertanya-tanya di dalam hatiku, apa sebenarnya latihan yang akan diberikan
kakek?